Sabtu, 13 Juni 2015

LAPORAN ISOLASI BAKTERI DARI IKAN DAN PRODUK OLAHAN IKAN



ISOLASI BAKTERI DARI IKAN DAN PRODUK OLAHAN IKAN

Riska Ayu Nuryahya
4443130741
Perikanan 4 A
4

JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2015
ABSTRAK
Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan  pengambilan mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di dalam suatu medium buatan yang disebut dengan isolasi. Dalam mengisolasi mikroorganisme baik mikroorganisme tanah, air, dan udara harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses isolasi tersebut. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Praktikum yang dilakukan pada tanggal 15 April 2015 di laboraturium teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara mengisolasi bakteri dari ikan dengan menggunakan metode penggoresan kuadran, serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh. Dengan menggunakan beberapa sampel yaitu bahan baku utama adalah ikan (lendir dan insang) dan juga produk olahan ikan seperti bakso ikan, somay ikan dan pempek. Hasil koloni yang didapatkan memiliki bentuk yang beragam seperti bentuk bulat tampak warna putih susu, bintik kecil, berserabut, bulat bercabang, bulat tepi timbul, bulat tepi gelombang, menyebar tidak beraturan, seperti gunung, filamen, filiform dan bentuk konveks.

Kata Kunci : Bulat, Isolasi, Koloni bakteri, Mikroorganisme

                                                          ABSTRACT
The growth of microorganisms in nature can be determined by taking these microorganisms in nature are then grown in an artificial medium called isolation. In good soil microorganisms to isolate microorganisms, water, and air must consider the factors that may affect the insulation process. Isolation of bacteria is a way to separate or remove certain microbes from the environment in order to obtain pure cultures or pure cultures. Practicum conducted on 15 April 2015 in the laboratory fish processing technology (TPHP) Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, University of Sultan Agung Tirtayasa intended that students can learn how to isolate the bacteria from fish by using etching method quadrant, and looked at the characteristics of bacterial colonies growing. By using multiple samples which are the main raw materials of fish (mucus and gills) and also processed fish products such as fish balls, fish and pempek somay. Results obtained colonies have diverse forms such as rounded shape looks milky white color, small spots, filamentous, branching round, rounded edges raised, rounded edge of the waves, spread irregularly, such as mountains, filaments, filiform and convex shapes.

Keywords : Colonies of bacteria, Isolation, microorganisms, Round

PENDAHULUAN
Mikroorganisme terdapat dimana-mana. Mereka dapat ditemukan di tanah, udara, air, makanan, limbah, bahkan di permukaan tubuh. Singkatnya, setiap area dari lingkungan kita penuh dengan mikroba. Mikroba atau bakteri adalah organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel satu), prokariota atau prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (tidak terlihat oleh kasat mata).
Pertumbuhan mikroorganisme di alam dapat diketahui dengan  pengambilan mikroorganisme tersebut di alam yang kemudian ditumbuhkan di dalam suatu medium buatan yang disebut dengan isolasi. Dalam mengisolasi mikroorganisme baik mikroorganisme tanah, air, dan udara harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses isolasi tersebut.
Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal (Pelczar, 1986). Biakan murni diperlukan karena semua metode mikrobiologis yang digunakan dalam menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media  padat pada beberapa tempat yang terpisah,maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya. Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri yang terpisah (Sutedjo, 1996).
Ada dua teknik yang sering digunakan untuk memperoleh biakan murni, yaitu cawan gores dan cawan tuang. Namun yang digunakan dalam praktikum ini adalah teknik cawan gores dengan metode kuadaran. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sehingga individu spesies dapat dipisahkan dari spesies lainnya.
Adapun dilakukannya praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri dari ikan dengan menggunakan metode penggoresan kuadran, serta mengamati ciri-ciri koloni bakteri yang tumbuh. Dengan menggunakan beberapa sampel yaitu bahan baku utama adalah ikan (lendir dan insang) dan juga produk olahan ikan seperti bakso ikan, somay ikan dan pempek.

METODOLOGI
Praktikum dengan materi isolasi bakteri lingkungan akuatik dilaksanakan pada hari rabu tanggal 15 April 2015 mulai pukul 13.00-15.00 WIB. Bertempat di laboraturium teknologi pengolahan hasil perikanan (TPHP) Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Alat-alat yang digunakan pada praktikum isolasi bakteri dari ikan dan produk olahannya yaitu terdiri dari bunsen (pembakar spirtus), korek api, cawan petri, cawan porselin, batang lup inokulasi (Ose), inkubator, alat bedah, pipet tetes, penyemprot, masker, spidol, cling warp atau alumunium foil dan alat tulis. Sedangkan untuk bahan menggunakan media TSA (Tryptic Soy Agar) dengan takaran 4 gram, bahan baku ikan (lendir dan insang), aquades sebanyak 100 ml dan produk olahan ikan yang sudah dihancurkan seperti somay ikan, bakso ikan dan pempek.
Dalam melakukan percobaan ini ada hal utama yang harus diperhatikan yaitu mensterilkan tangan dan sekeliling tempat percobaan dengan penyemprot yang berisi alkohol, bila perlu menggunakan masker agar tidak terkontaminasi saat praktikum berlangsung. Kemudian, hancurkan sampai halus bahan baku yang telah dibawa oleh masing-masing kelompok dan masukkan ekstraknya ke dalam cawan poselin. Setelah siap, beri tanda pada bagian bawah cawan perti dengan spidol agar mempermudah saat proses penggoresan kuadran berlangsung. Nyalakan bunsen kemudian bakar jarum Ose, hal ini bertujuan untuk mensterilkan jarum Ose dari kontaminasi bakteri luar.
Setelah disterilkan, pindahkan jarum Ose tersebut secara aseptik satu lup air sampel pada sektor 0 dan goreslah agak rapat secara bolak-balik pada permukaan agar. Disterilisasikan kembali jarum Ose tersebut dan goreskan kembali ke sektor 0 disusul gerakan keluar sektor I, lanjutkan goresan sampai sektor I penuh terisi goresan yang tidak bertumpang tindih. Ulangi langkah tersebut untuk mengencerkan biakan dari sektor I ke sektor II dan sektor II ke sektor III, bungkus cawan menggunakan cling warp atau alumunium foil dengan rapat kemudian inkubasikan pada inkubator selama 24 jam pada suhu ruang.
Hasil penggoresan pada cawan agar setelah diinkubasikan pada suhu ruang selama 24-48 jam menghasilkan koloni-koloni terpisah, pemisahan koloni dapat terjadi disektor mana saja kecuali sektor 0, bergantung pada jumlah sel yang terkandung dalam inokulum.
Prosedur dalam praktikum isolasi bakteri dari ikan dan produk olahan ikan dengan menggunakan metode cawan gores, sebagai berikut :
Bahan baku dihancurkan pada cawan porselin
Jarum Ose dipanaskan
Sterilkan tempat dengan alkohol
Encerkan bahan dengan aquades
Goreskan agar sampai ke sector III (dekat Bunsen)
Masukkan ke dalam inkubator
Amati dan hitung koloni bakteri yang tumbuh

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perhitungan koloni bakteri dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Hasil Inkubasi Isolasi Bakteri Pada Ikan dan Produk Olahan Ikan kelas A
Kelompok
Asal sampel
Jumlah bakteri
Bentuk bakteri
Koloni yang tumbuh
Gambar (sketsa)
Ciri-ciri koloni
1
Siomay ikan
57
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


9
Bulat tepi timbul

Bulat tepi timbul, warna putih susu


27
Filamen

Berserabut, bercabang
2
Siomay ikan
45
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


13
Konveks

Timbul, berwarna putih susu
3
Bakso ikan
57
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


9
Konveks

Timbul, berwarna putih susu
4
Bakso ikan
43
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


4
Filamen

Berserabut, bercabang


10
Konveks

Timbul, berwarna putih susu
5
Pempek ikan
25
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


9
Filamen

Berserabut, bercabang


10
konveks

Timbul, berwarna putih susu
6
Pempek ikan
9
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


12
Bulat tepi timbul

Bulat tepi timbul, warna putih susu


4
Konveks

Timbul, berwarna putih susu

Tabel 2. Hasil Inkubasi Isolasi Bakteri Pada Ikan dan Produk Olahan Ikan kelas B
Kelompok
Asal sampel
Jumlah bakteri
Bentuk bakteri
Koloni yang tumbuh
Gambar (sketsa)
Ciri-ciri koloni
1
Lendir Ikan Lele
288
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


6
Bulat tepi bergelombang

Bulat tepi bergelombang, warna putih susu, bintik kecil


1
Konvex

Timbul, warna putih susu


2
Filiform

Berwarna putih susu, bergelombang
2
Lendir Ikan Lele
200
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


4
Bulat tepi berserabut

Bulat, berserabut, warna putih susu


4
Bulat tepi timbul

Bulat tepi timbul, warna putih susu


8
Bercabang

Bercabang, berserabut


2
Filamen

Bercabang, berserabut
3
Insang Ikan Lele
11
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


6
Filamen

Bercabang, berserabut


1
Bercabang


Bercabang, berserabut


1
Tumbuh ke dalam media

Menjorok ke dalam media
4
Insang Ikan Lele
98
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


2
Filamen

Bercabang, berserabut


1
Konveks

Timbul, warna putih susu


1
Timbul

timbul


1
Datar

Datar lurus
5
Usus Ikan Lele
28
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


2
Tidak teratur

Bulat, seperti duri
6
Usus Ikan Lele
19
Bulat

Bulat, warna putih susu, bintik kecil


1
Gunung

Seperti gunung


1
Konveks

Timbul, berwarna putih susu


1
Menyebar tidak teratur

Menyebar tidak beraturan, warna putih susu
Dari data yang telah diperoleh pada kedua tabel tersebut yaitu pada tabel 1. Hasil isolasi bakteri pada ikan dan produk olahan milik kelas A memiliki beberapa koloni bakteri yang tumbuh. Pada masing-masing kelompok hampir semua memiliki koloni bakteri bentuk bulat yang bercirikan warna putih susu dan berbintik kecil. Kelompok 1 dengan bahan baku somay ikan memiliki bakteri bulat sebanyak 57, bulat tepi timbul 9 dan filamen 27. Kelompok 2 dengan bahan baku yang sama memiliki koloni bakteri bentuk bulat sebanyak 45 dan konveks 13. Kelompok 3 menggunakan bahan baku bakso ikan yang memiliki bentuk bulat sebanyank 57 koloni bakteri dan 9 konveks. Kelompok 4 dengan bahan baku yang sama memiliki 43 koloni bakteri bulat, 4 filamen dan 10 konveks. Pada kelompok 5 menggunakan bahan baku olahan terakhir yaitu pempek ikan dengan memiliki koloni bakteri bulat sebanyak 25, bentuk filamen 9 dan bentuk konveks 10 koloni bakteri. Serta untuk kelompok terakhir dengan bahan baku yang sama memiliki bentuk koloni bulat sebanyak 9, bulat tepi timbul sebanyak 12 dan 4 konveks. Dari keenam kelompok tersebut yang paling banyak memiliki jumlah koloni bakteri yaitu pada kelompok 1 dengan 93 jumlah koloni bakteri.
Untuk tabel 2. Hasil isolasi bakteri pada ikan dan produk olahan milik kelas B tidak berbeda jauh dengan hasil milik kelas A, hanya saja bahan baku yang digunakan adalah ikan (lendir dan insang), jumlah bakteri yang semakin banyak dan juga jenis koloni bakteri yang tumbuh bertambah. Jenis koloni bakteri yang paling dominan pada kelas B yaitu bakteri bentuk bulat yang bercirikan warna putih susu dan berbintik kecil. Ada beberapa bentuk bakteri lain yang terdeteksi seperti bentuk bulat tepi bergelombang, filiform, bulat tepi berserabut, bercabang, tumbuh ke dalam media, datar, tidak teratur, gunung dan bentuk menyebar tidak teratur hal ini dapat terjadi karena media telah terkontaminasi bakteri dari luar.

KESIMPULAN DAN SARAN
            Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat ditarik kesimpulan yaitu untuk mengisolasi bakteri dari ikan dan produk olahan ikan dengan metode cawan gores (kuadran) dapat dilakukan dengan mudah oleh praktikan sesuai prosedur yang telah dijelaskan sehingga menghasilkan berbagai jenis koloni bakteri dan jumlah yang beragam pada masing-masing kelompok. Serta ciri-ciri pada koloni bakteri yang tumbuh selama inkubasi 24 jam yaitu tampak warna putih susu, bintik kecil, berserabut, bulat, bercabang, bulat tepi timbul, bulat tepi gelombang, menyebar tidak beraturan, seperti gunung dan masih banyak lagi.
            Pada saat berlangsungnya praktikum diharapkan agar asleb dapat membimbing praktikannya dengan baik, menjelaskan materi dengan detail, menanyakan jika ada yang kurang paham, serta memberikan kritik yang membangun untuk hasil laporan supaya laporan selanjutnya menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro. 1964. Dasar – dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Hadioetomo, RS. 1993. Mikrobiologi dasar dalam praktek: Teknik dan prosedur dasar laboratorium. Gramedia pustaka utama. Jakarta.
Pelczar. (1986). Definisi Kultur Murni.
Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi dasar. Papas Sinar Sinanti, Jakarta
Waluyo. (2007). Pengamatan Bakteri Dapat Dilakukan Secara Individual. Universitas Brawijaya. Malang
Zubaidah, Elok. 2006. Mikrobiologi umum. Universitas Brawijaya. Malang