Selasa, 27 Oktober 2015

Untuk Calon Imamku...



Untuk calon imamku dimanapun saat ini kau berada…

Jika kau berharap bahwa aku adalah wanita yang cantik jelita, maka bukan aku pilihanmu melainkan di luar sana ada banyak wanita cantik bak bidadari yang siap menantimu…

Jika kau berharap aku adalah wanita pintar dengan banyak ilmu, maka bukanlah aku pilihanmu karena banyak hal yang belum aku tahu dan belum aku pahami…
aku jauh dari itu, namun aku ingin terus belajar…

Jika kau berharap aku adalah wanita yang hafal al-qur’an 30 juz, maka aku hanya bisa katakan padamu di luar sana akan kau temui banyak hafidzah…

Jika kau berharap aku seorang wanita yang kaya raya, mungkin kau akan kecewa…
karena aku hanya wanita biasa yang tak memiliki apapun selain waktu dan pinjaman dari Allah…

Jika kau berharap aku adalah wanita shalihah, maka bukanlah aku pilihanmu…
bukan aku, aku terkadang lupa dan banyak berbuat salah dan entah berapa banyak kesalahanku…

Aku ibarat bangunan yang baru saja dibangun dengan pondasi yang masih rapuh…
“Bangunan sederhana” yang sangat jauh dari mewah…

Tak banyak yang bisa ku janjikan padamu, aku hanya berharap “Bangunan sederhana” ini kelak bisa membuatmu nyaman ketika kau tinggal di dalamnya…

Aku hanya berharap kelak kau akan membina dan membimbingku menjadi seorang istri yang takut pada Allah…
Seseorang yang menyayangimu karena Allah, seseorang yang bersama-sama denganmu ingin berharap ridha Allah semata…

Aku “Bangunan sederhana” yang ingin menemani dan menyayangimu dengan cara yang sederhana…
Mengantarkan saat kau pergi dengan do’a dan kesabaran, menyambut kepulanganmu dengan senyum dan rasa syukur…

Senin, 26 Oktober 2015

Kepada Sebuah Nama

Kepada sebuah nama...
yang telah Allah sandingkan di Lauhul Mahfudz ku,
50000 tahun sebelum dunia ini ada,
ku harap engkau baik-baik saja,
tak kurang satupun,
sedang istiqomah memperbaiki segalanya...

Kepada sebuah nama...
yang telah Allah piihkan untukku menjadi imam dan tulang punggungku,
disini aku sedang belajar dan sibuk memperbaiki hati ini, sikap ini, jiwa ini, ibadah ini agar siap menjadi tulang rusukmu,
karena aku tahu dan sangat percaya bahwa kita harus dalam keadaan saling menjaga jika bertemu...

Kepada sebuah nama...
yang Allah bingkai menjadi satu dengan namaku si langit,
aku percaya bahwa engkau sudah dekat,
namun tugas kita bukan saling mencari tetapi saling menemukan,
temukan aku disetiap sujud panjangmu,
temukan aku disetiap hamparan do'a yang melangit kepada-Nya,
temukan aku disetiap rindu yang berujung pada air mata penuh harapan kepada Sang Maha Cinta...

Kepada sebuah nama...
yang telah Allah siapkan untuk menjadi pasangan dunia akhiratku,
aku tahu bahwa Allah tiada pernah menjanjikan kemudahan untuk kita,
namun aku percaya, Dia telah siapkan kado terindah untuk yang bersungguh-sungguh meminta, menjaga dan patuh dengan aturannya...

Kepada sebuah nama...
yang sudah Allah tuliskan untuk menjadi takdirku,
bersabarlah...
karena sungguh tak ada muara cinta lebih tinggi selain cinta yang saling menemukan karena cinta pada Rabb kita...
cintaku, cintamu akan bersatu pada saatnya dan disatukan oleh Dia yang memiliki cinta tiada cela...

Kepada sebuah nama...
sampai jumpa didepan wali dan penghulu,
ucapkan namaku,
sebutkan janji untuk menjagaku dan mencintaiku,
maka langitpun bergetar karena kesakralannya,
cintai aku tanpa batas waktu, di dunia dan di jannah-Nya...